Pengertian asam basa
Asam basa merupakan dua konsep penting dalam kimia yang banyak digunakan untuk menjelaskan sifat zat. Hampir semua bidang kehidupan mulai dari biologi, farmasi, pertanian, kedokteran, hingga industri makanan, melibatkan pemahaman tentang asam basa.
Beberapa teori dikembangkan oleh para ahli untuk menjelaskan apa itu asam basa:
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+), sedangkan basa adalah senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH-). Dengan kata lain, ion H+ bertanggung jawab terhadap sifat asam, sedangkan ion OH- menjadi pembawa sifat basa.
Contohnya:
Teori bronsted–Lowry
Menurut mereka, asam adalah zat yang mendonorkan proton (H+). Sedangkan Basa adalah zat yang menerima proton (H+).
Teori ini juga menghasilkan teori asam–basa konjugasi. Saat asam melepaskan proton, ia berubah menjadi basa konjugasi. Sebaliknya, ketika basa menerima proton, ia menjadi asam konjugasi. Selain itu, teori ini juga menjelaskan adanya zat amfiprotik, yaitu zat yang dapat berperan sebagai asam sekaligus basa, contohnya air.
Menurut Lewis, Asam adalah zat yang mampu menerima pasangan elektron. Sedangkan Basa adalah zat yang mampu mendonorkan pasangan elektron.
Berbeda dengan teori Arrhenius yang berfokus pada ion H+ dan OH-, serta teori bronsted–Lowry yang menekankan pada donor dan ekspor proton. Teori Lewis menitikberatkan pada perpindahan pasangan elektron.
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli kita tahu bahwa asam dan basa dapat dijelaskan dari sudut berbagai sudut pandang. Namun, tidak semua asam dan basa memiliki kemampuan yang sama dalam bereaksi. Ada yang bersifat kuat ada pula yang lemah. Oleh karena itu, mari kita pelajari lebih lanjut mengenai kekuatan asam dan basa..
